Selasa, 19 April 2011

8. Sejarah Tari Gandrung

sejarah tari gandrung
SEJARAH SINGKAT GANDRUNG BANYUWANGI

Tari Gandrung Banyuwangi berasal dari kata “gandrung”, yang berarti ‘tergila-gila’ atau ‘cinta habis-habisan’ dalam bahasa Jawa. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti ketuk tilu di Jawa Barat, tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, lengger di wilayah Banyumas dan joged bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan).

Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.

Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00).Tari gandrung di pertunjukan oleh seorang atau dua orang gadis yang biasanya di pertunjukan di tempat terbuka diiringi oleh gamelan dan juga di pertotonkan pada hari-hari besar. Tari Gandrung memiliki ciri khas , mereka menari dengan kipas dan ketika penari menyentuh kipasnya kepada salah satu penonton biasanya laki – laki dan di ajak untuk menari.

gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan dan, menurut laporan Scholte (1927), instrumen utama yang mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang. Pada saat itu, biola telah digunakan. Namun demikian, gandrung laki-laki ini lambat laun lenyap dari Banyuwangi sekitar tahun 1890an, yang diduga karena ajaran Islam melarang segala bentuk transvestisme atau berdandan seperti perempuan. Namun, tari gandrung laki-laki baru benar-benar lenyap pada tahun 1914, setelah kematian penari terakhirnya, yakni Marsan.

Gandrung wanita pertama yang dikenal dalam sejarah adalah gandrung Semi, seorang anak kecil yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun pada tahun 1895. Menurut cerita yang dipercaya, waktu itu Semi menderita penyakit yang cukup parah. Segala cara sudah dilakukan hingga ke dukun, namun Semi tak juga kunjung sembuh. Sehingga ibu Semi (Mak Midhah) bernazar seperti “Kadhung sira waras, sun dhadekaken Seblang, kadhung sing yo sing” (Bila kamu sembuh, saya jadikan kamu Seblang, kalau tidak ya tidak jadi). Ternyata, akhirnya Semi sembuh dan dijadikan seblang sekaligus memulai babak baru dengan ditarikannya gandrung oleh wanita.

Tradisi gandrung yang dilakukan Semi ini kemudian diikuti oleh adik-adik perempuannya dengan menggunakan nama depan Gandrung sebagai nama panggungnya. Kesenian ini kemudian terus berkembang di seantero Banyuwangi dan menjadi ikon khas setempat. Pada mulanya gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung sebelumnya, namun sejak tahun 1970-an mulai banyak gadis-gadis muda yang bukan keturunan gandrung yang mempelajari tarian ini dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian di samping mempertahankan eksistensinya yang makin terdesak sejak akhir abad ke-20.Tata busana penari Gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali (Kerajaaan Blambangan)

Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka.Kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima] yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung.Penari gandrung menggunakan kain batik dengan corak bermacam-macam.

Pertunjukan Gandrung yang asli terbagi atas tiga bagian:
1.jejer
2.maju atau ngibing
3.seblang subuh

Kesenian gandrung Banyuwangi masih tegar dalam menghadapi gempuran arus globalisasi, yang dipopulerkan melalui media elektronik dan media cetak. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun bahkan mulai mewajibkan setiap siswanya dari SD hingga SMA untuk mengikuti ekstrakurikuler kesenian Banyuwangi. Salah satu di antaranya diwajibkan mempelajari tari Jejer yang merupakan sempalan dari pertunjukan gandrung Banyuwangi. Itu merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah setempat terhadap seni budaya lokal yang sebenarnya sudah mulai terdesak oleh pentas-pentas populer lain seperti dangdut dan campursari.


sumber:http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/29727/

7. Manusia Dan Kegelisahan

manusia diciptakan sebagai sosok sempurna dari dalam hingga luar, dari atas hingga kebawah dengan keagungan tuhan yang menyertakan ia dengan perasaan, yang tidak dimiliki oleh mahluk manapun kecuali manusia. sebagai mahluk yang sempurna ini kita mempunyai perasaan yang sering kita gunakan untuk menilai suatu hal, sesuatu realita yang baru terjadi,sesuatu yang dapat kita nilai dan dicerna oleh otak kita hal ini dapat saya gambarkan dalam bentuk sosial yang terjadi antar sesama manusia contohnya saat si kaya melihat si miskin dalam kemewahannya ia kasihan pada si miskin dan tidak ingin hidupnya jadi seprti itu, begitu juga sebaliknya si miskin melihat si kaya dengan kemampuan yang ia miliki ia ingin seperti si kaya namun karena keterbatasan akhirnya ia tidak bisa seperti si kaya dalam dua hal diatas umumnya seorang manusia akan nerpikir keras misal si kaya berpikir keras agar ia tidak menjadi miskin dan si miskin berpikir keras agar ia menjadi seperti si kaya akhirnya perasaan manusia yang bermain pada hal tersebut yang membuat suatu kegelisahan yang dapat menyebabkan si kaya akan stress karena ketakutan dan si miskin akan stress karena keinginanya sebenarnya jika anda menggunakan perasaan yang anda miliki anda akan langsung tergambarkan pada hati anda contoh kedua kasus yang saya berikan karena anda juga memiliki perasaan mungkin setelah ini anda akan gelisah karena menyadari contoh yang saya berikan namun sebenarnya hal itu merupakan sebuah anugerah dari tuhan yang maha esa karena kegelisahan bukan sesuatu kekurangan tapi merupakan suatu kewajaran namun kita harus terus berpikir positif agar jauh dari rasa gelisah dan kita sebagai manusia bertanggung jawab menjadikan hidup yang Ia berikan kita manfaatkan sebaik-baiknya.


sumber:http://agung-valetino.blogspot.com/2010/05/manusia-dan-kegelisahan.html

solusi : setiap manusia sering sekali diliputi kegelisahan itu manusiawi itu bagaimana manusia menyikapinya setiap masalah yang

6. Manusia Dan Tanggung Jawab

Menghamili Pacar, Oddie Agam Siap Bertanggung Jawab.

KEZIA Karens melaporkan Oddie Agam ke Markas Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Selasa (9/1). Oddie diadukan karena mangkir dari tanggung jawab setelah menghamili Kezia yang menjadi pacarnya selama satu setengah tahun terakhir. Kabar Kezia mengadukan Oddie dibenarkan Helmy Santika, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jaksel. "Dia (Kezia) meminta pertanggungjawaban kepada Oddie Agam dengan dugaan telah menghamili," kata Helmy. Menurut Kezia, ia melaporkan Oddie karena tuntutan tak ditanggapi. "Yang ada, saya malah dimaki-maki dan berbicara kasar. Ia bilang itu bukan anak saya, anak orang lain," ungkap cewek yang berprofesi sebagai penata tari itu. Kasus ini tidak berlanjut ke persoalan hukum. Mantan suami pertama Chintami Atmanegara itu mau bertanggung jawab setelah membuat kesepakatan di Mapolsek Jaksel. "[Oddie] Akan menikahi dan membiayai semua persiapan kelahiran untuk ibu dan anak, termasuk membiayai keperluan anak sampai dewasa," jelas Helmy. Kisah cinta Kezia dan Oddie bermula setelah keduanya saling mengenal dari rekan mereka satu setengah tahun silam. Dua bulan Oddie pendekatan, pasangan yang terpaut usia cukup jauh ini akhirnya sepakat berpacaran meski tanpa komitmen. Gairah asmara mengiring mereka pada putusan tinggal serumah alias kumpul kebo. Pasalnya orangtua Kezia menolak lamaran Oddie karena perbedaan agama. Ironisnya, hubungan terlarang itu diketahui oleh keluarga dan teman-teman Oddie serta Kezia. "Alif, anaknya (Oddie) tahu. Semua pun tahu. Dari keluarga besarnya Mas Oddie sampai sahabat-sahabatnya tahu," ungkap Kezia.

http://showbiz.liputan6.com/berita/200701/225150/MM

Solusinya : Bagi sapa aja yang melakukan menghamili anak orang wajib bertanggung jawab jangan lari dari masalah..

5. Manusia Dan Pandangan Hidup

Contoh Kasus Perceraian Karena Perbedaan Pandangan Hidup
Perkara Cerai Dodi Karena Perbedaan Pandangan Hidup

Contoh kasus dari suami Istri yang hendak mengajukan gugatan cerai pada istrinya di Pengadilan Negeri (PN), adapaun data/identitasnya adalah sebagai berikut :
Nama : Dodi Hermawan
Umur : 36th
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Seorang Pengusaha
Status : Menikah
Anak : Belum punya anak

Cerita Permasalahan / Kronologis

Dodi Hermawan (Dodi) menikah di Jakarta dengan istrinya yang seorang Dokter bernama Dr Wani Lilianti. Belum dikaruniai anak.

Dodi sangat keberatan dengan kegiatan tugas kerja istrinya, dimana istrinya selalu pergi tugas ke luar kota sehingga tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

Dodi merasa sudah cukup memberi pengertian dan bersabar terhadap kegiatan istrinya tersebut. Namun selayaknya seorang suami, Dodi merasa berhak memberikan nasihat dan menuntut perhatian istrinya, tetapi istrinya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dikatakan suaminya itu.

Sampai akhirnya, pada suatu saat dimana Dr. Wani yang baru pulang tugas dari luar kota, tiba-tiba harus berangkat lagi ke Aceh dan meninggalkan suaminya untuk kesekian kali. Pada kejadian itu, Dodi memberikan ultimatum, dimana jika istrinya tetap pergi ke Aceh maka Dodi akan melayangkan gugatan cerai padanya. Saat itu, Dr. Wani tetap pergi ke Aceh.


Proses Cerai

Menentukan Pengadilan Mana Yang Berwenang

Dodi mempersiapkan gugatan cerainya dengan cara mencari tahu Pengadilan mana yang berwenang mengadili perkara perceraiannya. Karena bila salah mendaftarkan gugatan cerai di Pengadilan yang tidak berwenang maka gugatannya tersebut dapat ditolak oleh hakim.

Dalam perkara cerai diluar agama Islam maka Pengadilan Negeri (PN)yang berwenang memproses perkara perceraian adalah PN yang sesuai pada wilayah hukum tempat tinggal Tergugat.

Saran utk persiapan proses cerai:

1. Menentukan dengan benar pengadilan manakah yang berwenang mengadili perkara cerainya;

2. Survey langsung ke pengadilan tersebut;

3. Mencari informasi di pengadilan utk mendapatkan informasi proses cerai sebanyak-banyaknya (seperti: apa syarat-syarat mengajukan gugatan cerai, bagaimana menyusun gugatan, berapa biaya daftar gugatan dll).


sumber:
http://gamas09.blogspot.com/2009/03/contoh-kasus-perceraian-karena.html

Solusinya : dalam kasus ini memang perbedaan cara berpikir di tuntut untuk lebih tenang dan lebih bersabar dalam menghadapi hidup.Dalam Kodratnya seharusnya Istri itu dirumah sedangkan suami yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya

4. Manusia dan Keadilan(Kasus Maling Kapuk di Adili)


Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran tcrhadap proporsi terscbut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan difi, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Lain lagi pendapat Socrates yang mcmproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan balk. Mengapa diproycksikan pada pemerintah, scbab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika inasyarakat.
Kong Hu Cu berpendapat lain : Kcadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah mclaksanakan kcwajibannya. Pcndapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau discpakati.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dan kekayaan bersama.
Studi Kasus
Kasus Minah Terulang di Jawa Tengah
Rabu, 25 November 2009 | 15:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat warga di Batang, Jawa Tengah, ditahan polisi karena mengambil kapuk sisa panen di area perkebunan PT Segayung. Mereka adalah Manisih, 27 tahun, Sri Suratmi 19 tahun, Juwono 16 tahun dan anaknya sendiri Rusnoto 14 tahun.
“Saya hanya mengambil sisa kapuk yang sebelumnya sudah dipanen,” kata Manisih lirih di ruang Kepala Kemanan Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Batang, Rabu (25/11). Janda beranak dua itu pucat saat duduk bersama para tersangka lain.

Manisih dan tiga kerabatnya itu sudah ditahan selama 24 hari. Ia mengaku, pada 2 November sekitar pukul 08.30 WIB bersama kerabat dan anaknya mengambil kapuk dari sejumlah pohon di area perkebunan milik PT Segayung.

Mereka kemudian digelandang ke markas kepolisian Resor Batang beserta barang bukti 14 kilogram buah kapuk dan sejumlah peralatan memetik. Sebagai warga miskin, Manisih pasrah terhadap penahanan itu, Ia tak kuasa menolak ketika dikirim ke lembaga pemasyarakat Batang pada 12 November lalu.

Manisih mengaku terpaksa mengambil kapuk di perkebunan dekat kampungya karena terdorong oleh rengekan anak bungsu yang minta uang saku. “Anak saya mogok sekolah karena tak memiliki uang saku, makanya saya mengambil kapuk” kata dia.
Efendi 62 tahun, padagang kapuk yang telah membeli kapuk dari perkebunan PT Segayung ini mengaku terpaksa melaporkan Manisih ke kantor polisi. Alasannya, banyak kasus pencurian kapuk yang ia beli secara ijon. “Bukti yang dibawa polisi itu yang ketahuan, mungkin lebih banyak lagi,” ujar Efendi kepada Tempo.

Wakil Kepala Kepolisian Resort Batang, Komisaris Besar Polisi Sungkono Santoso menyatakan, para tersangka ditahan karena ada aduan. “Apa lagi mereka tertangkap tangan sedang mencuri,” kata Sungkono.
Kasus ini mengingatkan kita pada Minah, 65 tahun, yang divonis 1.5 tahun di Purwokerto. Minah menjadi terdakwa setelah mengambil tiga buah kakau.
Solusinya : Di Indonesia sering sekali terjadi ketidakadilan dalam bidang hukum.Rakyat miskin yang hanya mengambil sisa-sisa kapuk, Aparat hokum sangat bersemangat menangani kasus maling kapuk tersebut. Padahal yang mereka lakukan adalah hanya mengambil sisa-sisa kapuk yang sudah tidak terpakai lagi. Yang maling kapuk itu di tindak pidana selama 1,5 tahun padahal kasus nya tidak sebanding dengan kasus KORUPSI DI INDONESIA.Semahal apa seh harga SAMPAH KAPUK ????? Sampai-sampai mereka mendapat hukuman yang begitu berat. Sebanyak apa seh KORUPTOR DI INDONESIA ?????Tampaknya dalam hal kasus korupsi aparat hukum hanya santai-santai saja dan banyak sekali keringanan-keringanan yang diberikan. Seperti penjara mewah para penguasa yang korupsi. Apakah itu yang disebut dengan PENJARA ??Kamar mewah, fasilitas yang teramat sangat memadai dan tersedia makanan yang Lezat. Seharusnya pemerintah dan aparat penegak hokum segeralah bercermin untuk perubahan yang lebih di negeri ini. Bagaimana sebuah Negara akan baik jika terdapat pemimpin yang baik..Nabi Muhammad adalah suri tauladan sebagai khalifah yang bijaksana dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat. Para aparat Negara bisa belajar bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dengan mempelajari Suri Tauladan kekhalifahan Nabi Muhammad. Untuk menciptakan keadilan diperlukan juga moral setiap individu di Indonesia
.